Sabtu, 26 Maret 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA METODE SAW

Kriteria
Kriteria yang digunakan dalam menyeleksi pemohon adalah sebagai berikut :
1.      Prestasi
2.      Penghasilan orang Tua/Ekonomi
3.      Inklusi
Kriteria nilai bobot :
1. Sangat Penting (SP) = 5
2. Penting (P) = 3
3. Cukup Penting (CP) = 2
4. Kurang Penting (KP) = 1
Tabel-tabel dari kriteria dengan nilai bobotnya masing- masing dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1 Prestasi
PRESTASI
NILAI
Tidak Berprestasi
1
Prestasi Tk. Sekolah
2
Prestasi Tk. Kota
3
Prestasi Tk. Provinsi
4
Prestaasi Tk. Nasional
5

Tabel 2 Ekonomi
PENGHASILAN ORANG TUA
NILAI
Mampu (>= Rp.1.000.000)
1
Tidak Mampu ( Rp. 500.000 - Rp.1.000.000)
3
Sangat Tidak Mampu ( < Rp. 500.000)
5


Tabel 3 Inklusi
INKLUSI
NILAI
Normal
1
Bodoh
3
IQ Superior
4
Cacat
5

Tabel 4 Data Pemohon
NAMA
KRITERIA
PRESTASI
EKONOMI
INKLUSI
Ardi (A1)
Tk Sekolah
Tidak Mampu
Cacat
Reski (A2)
Tidak berprestasi
Sangat tidak mampu
bodoh
Zian (A3)
Tk. Kota
Tidak Mampu
IQ Superior
Dela (A4)
Tk. Provinsi
Mampu
Normal
Dewi (A5)
Tk. Sekolah
Sangat tidak mampu
Normal

Dari tabel pemohon, maka dapat dibuat tabel  rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

Tabel 5 Rating Kecocokan Setiap Alternatif  Pada Setiap Kriteria
ALTERNATIF
KRITERIA



C1 (MAX)
C2 (MIN)
C3(MAX)
A1
2
3
5
A2
1
4
3
A3
3
3
4
A4
4
1
1
A4
2
5
1

Langkah – Langkah Penyelesaian
1.      Vektor bobot : W= [ 5, 3, 2, 1]
2.      Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria bobot

                                               2          3          5
                                               1          5          3
                       X    =               3          3          4
                                               4          1          1
                                               2          5          2


Dari hasil perhitungan di atas maka didapat matriks ternomalisasi R sebagai berikut :
                       0,5       0,33     1
                       0,25     0,2       0,6
R    =              0,75     0,33     0,8
                       1          1          0,2
                       0,5       0,2       0,2      

4.      Mencari alternative terbaik menggunakan persamaan 2
V1= (0,5x5) + (0,33x3)+(1x2)+(0x1)= 5,49
V2= (0,25x5) + (0,2x3)+(0,6x2)+(0x1)= 3,05
V3= (0,75x5) + (0,33x3)+(0,8x2)+(0x1)= 6,34
V4= (1x5) + (1x3)+(0,2x2)+(0x1)= 8,4
V5= (0,5x5) + (0,2x3)+(0,2x2)+(0x1)= 3,5

           V4 merupakan peringkat pertama karena memiliki nilai yang lebih besar dari nilai lain, V4 merupakan nilai preferansi dari alternatif A4, sehingga A4 atau dalam kasus ini siswa bernama Dela yang menjadi alternatif terbaik.
           Semakin besar nilai preferensi semakin besar pula peluang alternatif untuk mendapatkan beasiswa

III.          KESIMPULAN
1.      Sistem pendukung keputusan untuk membantu menentukan penerima beasiswa dengan menggunakan metode SAW dapat mempercepat proses penentuan penerimaan beasiswa dengan perhitungan yang akurat dalam memberikan rekomendasi penerimaan beasiswa.
2.      Pemberian skala konversi dan bobot preferensi dari setiap bobot kriteria memperngaruhi penilaian dan hasil perhitungan SAW.

3.      Sistem pendukung keputusan yang telah dibuat diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses penyeleksian penerima beasiswa oleh petugas karena menggunakan proses perhitungan yang cepat dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar