Kriteria
Kriteria yang digunakan
dalam menyeleksi pemohon adalah sebagai berikut :
1.
Prestasi
2.
Penghasilan orang Tua/Ekonomi
3. Inklusi
Kriteria
nilai bobot :
1. Sangat Penting (SP) = 5
2. Penting (P) = 3
3. Cukup Penting (CP) = 2
4. Kurang Penting (KP) = 1
Tabel-tabel
dari kriteria dengan nilai bobotnya masing- masing dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 1 Prestasi
PRESTASI
|
NILAI
|
Tidak Berprestasi
|
1
|
Prestasi Tk. Sekolah
|
2
|
Prestasi Tk. Kota
|
3
|
Prestasi Tk. Provinsi
|
4
|
Prestaasi Tk. Nasional
|
5
|
Tabel 2 Ekonomi
PENGHASILAN ORANG TUA
|
NILAI
|
Mampu (>= Rp.1.000.000)
|
1
|
Tidak Mampu ( Rp. 500.000 - Rp.1.000.000)
|
3
|
Sangat Tidak Mampu ( < Rp. 500.000)
|
5
|
Tabel 3 Inklusi
INKLUSI
|
NILAI
|
Normal
|
1
|
Bodoh
|
3
|
IQ Superior
|
4
|
Cacat
|
5
|
Tabel 4 Data Pemohon
NAMA
|
KRITERIA
|
||
PRESTASI
|
EKONOMI
|
INKLUSI
|
|
Ardi (A1)
|
Tk Sekolah
|
Tidak Mampu
|
Cacat
|
Reski (A2)
|
Tidak berprestasi
|
Sangat tidak mampu
|
bodoh
|
Zian (A3)
|
Tk. Kota
|
Tidak Mampu
|
IQ Superior
|
Dela (A4)
|
Tk. Provinsi
|
Mampu
|
Normal
|
Dewi (A5)
|
Tk. Sekolah
|
Sangat tidak mampu
|
Normal
|
Dari tabel pemohon, maka dapat
dibuat tabel rating kecocokan setiap
alternatif pada setiap kriteria.
Tabel
5 Rating Kecocokan Setiap Alternatif Pada
Setiap Kriteria
ALTERNATIF
|
KRITERIA
|
|
|
|
C1 (MAX)
|
C2 (MIN)
|
C3(MAX)
|
A1
|
2
|
3
|
5
|
A2
|
1
|
4
|
3
|
A3
|
3
|
3
|
4
|
A4
|
4
|
1
|
1
|
A4
|
2
|
5
|
1
|
Langkah
– Langkah Penyelesaian
1.
Vektor bobot : W= [ 5, 3, 2, 1]
2.
Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria
bobot
2 3 5
1 5 3
X = 3 3 4
4 1 1
2 5 2
Dari hasil perhitungan di atas maka
didapat matriks ternomalisasi R sebagai berikut :
0,5 0,33 1
0,25 0,2 0,6
R
= 0,75 0,33 0,8
1 1 0,2
0,5 0,2 0,2
4.
Mencari alternative terbaik menggunakan
persamaan 2
V1=
(0,5x5) + (0,33x3)+(1x2)+(0x1)= 5,49
V2=
(0,25x5) + (0,2x3)+(0,6x2)+(0x1)= 3,05
V3=
(0,75x5) + (0,33x3)+(0,8x2)+(0x1)= 6,34
V4=
(1x5) + (1x3)+(0,2x2)+(0x1)= 8,4
V5=
(0,5x5) + (0,2x3)+(0,2x2)+(0x1)= 3,5
V4 merupakan peringkat pertama karena
memiliki nilai yang lebih besar dari nilai lain, V4 merupakan nilai preferansi
dari alternatif A4, sehingga A4 atau dalam kasus ini siswa bernama Dela yang
menjadi alternatif terbaik.
Semakin besar nilai preferensi
semakin besar pula peluang alternatif untuk mendapatkan beasiswa
III.
KESIMPULAN
1.
Sistem pendukung keputusan untuk
membantu menentukan penerima beasiswa dengan menggunakan metode
SAW dapat mempercepat proses penentuan penerimaan beasiswa dengan perhitungan
yang akurat dalam memberikan rekomendasi penerimaan beasiswa.
2.
Pemberian skala konversi dan bobot
preferensi dari setiap bobot kriteria memperngaruhi penilaian dan hasil
perhitungan SAW.
3.
Sistem
pendukung keputusan yang telah
dibuat
diharapkan dapat mempermudah
dan mempercepat proses penyeleksian penerima beasiswa oleh petugas karena menggunakan proses perhitungan yang cepat dan
tepat.